Getas, Kaloran, Temanggung – Penanganan bencana tanah longsor di Dusun Gletuk, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, dilakukan secara gotong royong pada 22 Januari 2025. Longsor yang terjadi pada Selasa, 21 Januari 2025 pukul 22:00 ini disebabkan oleh intensitas hujan tinggi yang melanda kawasan tersebut selama beberapa hari terakhir.
Tanah longsor mengakibatkan akses jalan penghubung antar dusun tertutup material tanah dan batu. Selain itu, longsor juga mengancam beberapa rumah warga yang berada di lereng bukit. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material diperkirakan cukup signifikan. Penanganan dilakukan secara terpadu oleh warga Dusun Gletuk, perangkat Desa Getas, relawan, serta tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung. Aparat TNI dan Polri juga turut hadir untuk membantu proses evakuasi dan pengamanan lokasi.
Lokasi longsor berada di lereng perbukitan Dusun Gletuk, yang menjadi jalur utama bagi warga setempat. Penanganan difokuskan pada pembersihan material longsor, penguatan tebing yang rawan runtuh, serta pemulihan akses jalan yang tertutup. Proses penanganan dimulai sejak pagi hari setelah kejadian, yaitu pada22 Januari 2025, dan diperkirakan berlangsung selama beberapa hari ke depan. Longsor yang menutup akses jalan utama menghambat mobilitas warga, termasuk distribusi bahan kebutuhan pokok. Selain itu, kondisi tanah yang masih labil meningkatkan risiko longsor susulan. Penanganan segera diperlukan untuk menghindari dampak yang lebih buruk.
Warga bersama tim BPBD, TNI, POLRI dan relawan bekerja menggunakan alat berat untuk membersihkan material longsor. Selain itu, pemasangan bronjong dan penanaman tanaman keras di sekitar tebing dilakukan untuk mencegah longsor susulan. Tim medis juga disiagakan untuk mengantisipasi potensi masalah kesehatan warga akibat bencana ini.
Kepala Desa Getas, menyampaikan apresiasi atas kerja sama semua pihak dalam menangani bencana ini. "Kami berharap langkah penanganan ini dapat segera memulihkan kondisi Dusun Gletuk sehingga aktivitas warga kembali normal," ujarnya. Dengan semangat gotong royong, Desa Getas berkomitmen untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana dan memitigasi risiko di masa depan.
Penulis : Amongtyo Yuwono
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook